headerphoto

Secangkir kopi tubruk

Sudah lebih dari 3 jam duduk termenung, sedikit gelisah memikirkan semua keadaan. Pecah otak ku bila ku paksa memikir lagi..... untungnya secangkir kopi tubruk dan sebatang rokok setia masih temani aku.

Dari geliat gossip perceraian artis, ramenya pembahasan lagu Slank di DPR sampai busuk dan kejinya para wakil rakyat memamah biak seluruh asset rakyat dan negara, semua campur aduk dalam otak.

Negeri ini seakan tak pernah jera di dera bencana. Kedok sang Nusantara sebagai tanah paling subur sepertinya telah mengkontaminasi otak para penguasa untuk mencari keuntungan bagi pribadi dan keluarga. Mau kemana negeri ini di bawa?

Persetan dengan itu semua, bibir mulai menghirup seteguk kopi tubruk dan aroma khasnya menyentuh hidung..... segaris kretek tersisa pun mulai di bakar.

Tarik nafasku panjang.... membayangkan apa yang sedang aku sendiri alami. Semua masalah juga datang selisih berganti.....tanpa maksud mengeluh, kusadari ini program pencarian jati diri.

Dan benar .... seraya lamunanku terganggu, lampu listik pun padam .... ada apalagi yang salah dengan PLN (sang penguasa penerangan di Indonesia) perusahaan yang memonopoli penggadaan listik pun teriak rugi dan rugi setiap saat..... bagaimana bisa, tak ada saingan dan bebas mencekik rakyat kecil dengan tarif dasar yang mahal ....kok teriak rugi .....

Inilah sedikit potret keseharian anak bangsa. Lalu lintas macet, banjir dan polusi sudah menjadi acara pasti ....... tertawa sedikit menyesali sang pemimpin negeri, mengapa kami pilih orang yang tidak punya hati, toleransi ,dan dedikasi terhadap negeri.

Belum selesai lamunanku..... tak terasa kopi tubruk pun ludes, dan garis batang kretek hanya tinggal secuil .........Aku pun tetap melamun.... tapi gak tau lagi apa yang aku lamunkan.

0 komentar: