headerphoto

Satu kaki aku siap lari..................


Minggu malam adalah waktu yang paling ku benci, karena selang beberapa jam ke depan aku akan berhadapan lagi dengan rutinitas, yang membuat kepala pecah oleh aturan dan membuat buta pikiran karena otak tak lagi ku gunakan.

Hari ini harus lebih baik dari kemarin........ itu pepatah kuno, yang mungkin sangat susah aku jalankan........ Aral melintang dan terpaan angin kencang bernama kejenuhan terus mendera, menyerang batas pertahanan jiwa yang di jaga oleh hati dan integritas. Terus menerus ku tambah amunisiku ..... tapi percuma karena lawan tak sepadan..... seolah berhadapan dengan tembok raksasa yang dikawal oleh para tentara.

Pergi kemana kau asa ? seolah jengah oleh pesona dan larut bagai gula dalam hangatnya satu poci teh hangat. Hendak kemana kau Jiwa yang kerdil ? lari dan sembunyi dari kenyataan ? atau sekedar menyibak hangat selimut malam kelam dalam dingin malam.

Satu kaki aku siap lari ....... tapi tak juga kuberani melepas perih..... tak ada yang bisa.....tak akan ada yang sanggup, selain kunci merah dalam hati dan kering tandus rindu kebebasan.


Boest, medio Feb 09

1 komentar:

setyabudhi's mengatakan...

"satu kaki aku siap lari..."
membuatku terhenyak sesaat..
kuraih kopi di sampingku sambil menghembuskan kepulan-kepulan
asap rokok dari mulutku..

"satu kaki aku siap lari..."
ilustasi perjalanan hidupku
selama ini

aku siap lari.., bahkan hanya dengan satu kaki katamu..
aku ingin terus berlari..
tak ingin ada yang menghentikanku
hingga satu kakiku tak dapat lagi berlari...



* ilustrasi yang menawan sobat