headerphoto

Keiklashan


Duduk sendiri di pojok beranda teras atas rumah, memperhatikan daun dan dahan yang saling bergesekan di tiup semilir angin malam itu, membuat ku mengambil kesimpulan, alangkah indahnya hidup seperti daun2 itu .....Bergerak searah angin, tanpa perlawanan dan sepertinya iklash dengan kodratnya sebagai mahluk.

Dan teringat aku betapa seorang petani tua pun iklash mencari nafkah untuk keluarganya, berat beban di pikul tanpa keluhan.... ah ...alangkah indahnya hidup.

Senyum kecilku (dalam hati) membandingkan keiklashan mereka dengan diri ini....... aku terlalu banyak mengeluh, terlalu banyak melawan angin, terlalu banyak bermimpi, seolah mengeluh terus dengan segala pemberian Tuhan selama ini.... tunduk aku dalam nelangsa dan sekejap sadarkan diri bahwa aku harus IKLASH ....

Iklash sebagai sang mahluk dan menerima semua takdir dengan lapang dada, tak boleh takabur bahwa sesungguhnya Tuhan beri cobaan untuk menambah keimanan. Ya...aku lemah ... tolong bantu aku teman....


Boest,
medio Maret09
Note : Foto By Boest, Rawa Bokor Mar 09

1 komentar:

ruangtunggu mengatakan...

iklash...
adalah kunci utama kesuksesan